PENGALAMAN
MASUK IAID
Awalnya memang saya
menginginkan untuk menambah pengalaman
saya dengan cara berkuliah di luar kota seperti Yogyakarta , Bandung dan
sebagainya, namun Allah berkata lain
dengan dorongan orang tua saya harus
berkuliah di ciamis saja hanya karna pada tahap awal memang orang tua sudah
mendorong saya untuk tetap disini, disitu saya tidak menyerah dan mencoba untuk
daftar kuliah masuk PTN dengan jalur undangan namun Allah berkata lain saya
tidak lolos dan orangtua pun terus mendorong saya untuk berkuliah disini. Saya
pun mengikuti sarannya karena saya percaya bahwa pilihan orangtua tidak akan
salah, juga saya percaya bahwa ridho-Nya ada pada ridho orangtua. Saya mulai
mengikhlaskan itu semua walau berat namun harus saya terima. Berat hati memang
namun mau dibagaimanakan lagi ini sudah jalannya. Dengan berjalannya waktu
sampailah dimana ibu saya terkena penyakit struk, disana saya membayangkan ya
Allah bagaimana kalau misalkan saya berada jauh dari ibu saya siapa yang akan
mengurusnya karna jujur disini saya anak perempuan satu-satunya, siapa yang
akan membantunya dikala ia ingin minum, ingin makan dan sebagainya. Mungkin ini
jawaban-Mu kenapa saya tidak diizinkan untuk berada jauh dari orangtua, ini jawaban
mengapa orang tua saya enggan untuk melepas saya pergi jauh dari mereka. Dan
alhamdulilah sampai saat ini saya masih bisa mengurus ibu saya, saya masih bisa
melihat dia tersenyum, walau memang hatinya menangis. Percayalah kawan disetiap ujian pasti ada
hikmahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar